Beranda | Artikel
Cara Mengetahui Mimpi yang Baik Syaikh Abdus Salam asy-Syuwaiar #NasehatUlama
Rabu, 22 Februari 2023

Adapun mimpi baik adalah mimpi yang berasal dari Allah ‘Azza wa Jalla,
dan ia merupakan satu dari 46 bagian kenabian,
sebagaimana yang disebutkan dalam hadis sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Seorang Muslim dapat mengenali mimpi yang berasal dari Allah ‘Azza wa Jalla ini dengan beberapa tanda:

Tanda pertama, mimpi itu tidak mengandung hal-hal yang menakutkan.
Tidak mengandung hal-hal yang menakutkan, tapi di dalamnya terlihat hal-hal yang jelas.

Tanda kedua, mimpi itu menjadi pemberi kabar gembira.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Nabi menganggapnya pemberi kabar gembira. Benar, mungkin saja berupa peringatan,
tapi peringatan dari beberapa perkara juga merupakan kabar gembira bagi seseorang.
Karena Umar radhiyallahu ‘anhu ketika bermimpi akan meninggal,
maka itu adalah kabar gembira baginya berupa kebaikan dan kesyahidan,
saat Umar bermimpi melihat tiga patukan ayam dan lain sebagainya.

Selain itu, ketika Imam Ahmad menyebutkan hadis ini, beliau berkata,
“Sesungguhnya mimpi baik membuat senang seorang Mukmin, dan tidak membahayakannya.”
Itu membuatnya bahagia dan tidak membahayakannya.

Namun, jika ia menjadi terpaut dengannya
dan merasa takut darinya,
atau mengaitkan padanya berbagai hukum, maka ini menjadi tanda
lemahnya tawakal kepada Allah ‘Azza wa Jalla yang dimiliki orang yang bermimpi itu.

Mimpi baik itu malah menjadi membawa mudarat kepadanya, tidak menjadi pembawa kabar gembira.
Demikian.

====

أَمَّا الرُّؤْيَا فَهِيَ الَّتِي تَكُونُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

وَهِيَ الَّتِي تَكُونُ جُزْءًا مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِيْنَ جُزْءًا

كَمَا فِي الصَّحِيحِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ

يَعْرِفُ الْمُسْلِمُ هَذِهِ الرُّؤْيَا الَّتِي تَكُونُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِأُمُوْرٍ

الْأَمْرُ الْأَوَّلُ أَلَّا يَكُونَ فِيهَا تَهَاوِيْلُ

مَا يَكُونُ فِيْهَا تَهَاوِيْلُ وَإِنَّمَا فِيهَا أَمْرٌ وَاضِحٌ وَجَلِيٌّ

الْأَمْرُ الثَّانِي أَنْ تَكُونَ مُبَشِّرَةً

فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ

إِنَّهُ لَمْ يَبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إِلَّا الْمُبَشِّرَاتُ

أَعَدَّهَا مُبَشِّرَةً نَعَمْ قَدْ تَكُونُ مُنْذِرَةً

وَالْإِنْذَارُ لِبَعْضِ الْأُمُوْرِ هِيَ تَبْشِيرٌ لِلْمَرْءِ

فَإِنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَمَّا رَأَى أَنَّهُ سَيَمُوْتُ

هِيَ تَبْشِيرٌ لَهُ بِخَيْرٍ وَشَهَادَةٍ

حِينَمَا رَأَى ثَلَاثَةَ نَقَرَاتٍ وَنَحْوِ ذَلِكَ

نَعَمْ أَيْضًا الْإِمَامُ أَحْمَدُ لَمَّا ذَكَرَ هَذَا الْحَدِيثَ قَالَ

إِنَّ الرُّؤْيَا تَسُرُّ الْمُؤْمِنَ وَلَا تَضُرُّهُ

تَسُرُّهُ وَلَا تَضُرُّهُ

أَمَّا أَنْ يَتَعَلَّقَ بِهَا

وَيَكُونُ خَائِفًا مِنْهَا

أَوْ مُعَلِّقًا عَلَيْهَا أَحْكَامًا فَيَدُلُّ عَلَى

أَوَّلًا ضَعْفِ تَوَكُّلِ هَذَا الرَّائِي عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

وَأَنَّ هَذِهِ الرُّؤْيَا ضَرَّتْهُ وَلَمْ تُبَشِّرْهُ

نَعَمْ


Artikel asli: https://nasehat.net/cara-mengetahui-mimpi-yang-baik-syaikh-abdus-salam-asy-syuwaiar-nasehatulama/